Showing posts with label Info UKM. Show all posts
Awal mula usaha Cak Oney bisa dikatakan sebagai musibah yang membawa berkah. Setelah di-PHK oleh tempatnya bekerja dulu, Cak Oney bersama teman karibnya, Pak Supri yang seorang mantan Chef di hotel terkemuka, akhirnya sepakat untuk membuka usaha kuliner dengan hidangan berbahan jamur tiram.
Setelah lebih kurang dua tahun mencari kombinasi bumbu dan teknik pengolahan yang pas, akhirnya Cak Oney memutuskan untuk memakai resep yang paling disukai orang-orang terdekatnya. Uniknya, sate jamur Cak Oney seringkali dikira sebagai sate ayam karena rasa dan teksturnya yang legit menggugah selera. Tidak hanya lezat, hidangan ini juga memiliki nutrisi yang sangat baik, yaitu kandungan omega yang tinggi dan tanpa kolesterol.
Sate Jamur Cak Oney menggunakan resep rahasia yang dikombinasikan dengan bahan-bahan terbaik pilihan seperti rebusan jamur, dan bawang putih. Untuk melengkapi hidangan ini, sate disajikan dengan bumbu kacang dan kecap Bango. Saat ini, dengan menggunakan jalur promosi modern seperti Facebook, usaha Sate Jamur Cak Oney semakin berkembang. Meskipun saat ini masih berupa usaha rumahan, rata-rata dalam satu hari Cak Oney dapat menjual 1000 tusuk sate, dengan pelanggan dari berbagai wilayah Indonesia seperti Bali bahkan Pekanbaru.

Bahan untuk Sate:
300 gram jamur tiram, dibersihkan, dipotong memanjang

Bumbu yang Dihaluskan:
2 siung bawnag putih panggang
1 siung bawang merah segar
3 biji cabai rawit merah (jumlah tergantung selera)
5 butir merica putih

Bahan Lainnya:
½ sdm Kecap Manis Bango
½ sdm saus tiram
½ sdm kecap ikan
1 sdm mentega
1 buah kuas untuk memoles
10 buah tusukan sate

Cara Membuat:
  1. Panaskan kukusan, kukus jamur hingga agak layu, sisihkan.
  2. Dalam wadah, campurkan semua bahan-bahan bumbu
  3. Tusuk jamur tiram yang sudah dikukus untuk dijadikan sate
  4. Dengan kuas, olesi sate jamur dengan bumbu tadi
  5. Siapkan alat bakaran, bakar sate hingga setengah matang, kemudian olesi kembali bakaran jamur dengan bumbu tadi lalu dibakar lagi sampai kecoklatan dan benar-benar matang. Angkat, dan sisihkan
  6. Lengkapi piring saji dengan irisan kol dan tomat, letakkan sate jamur lalu siram dengan bumbu kacang atau bisa juga menyajikannya dengan sambal kecap.
  7. Tambahkan Kecap Manis Bango sebagai penyempurna cita rasa sate jamur
Sumber


Kebutuhan kroto sebagai pakan burung peliharaan dan pakan ikan yang dipancing tak pernah surut. Bahkan kian meningkat seiring bertambahnya para pecinta burung dan pehobis pancing ikan. Saying tidak sepanjang tahun ketersediaan kroto di alam bisa mencukupi kebutuhan pasar. Sehingga muncul peluang usaha budidaya semut rangrang penghasil kroto. Sejauh mana prospek dan perkembangan usaha ini? 

Hampir semua pecinta burung kicauan dan penghobi memancing mengenal kroto. Kroto adalah anakan semut rangrang (Oecophylla smaragdina) baik berupa telur, larva dan pupa. Kroto memiliki warna putih agak bening, mengandung banyak air dan kaya akan protein dan vitamin. “Semua semut bisa diternak sejak lama. Di Eropa sudah sejak abad pertengahan, orang memelihara semut untuk memakan, yang tulangnya akan digunakan sebagai peraga. Semut rangrang sudah dikenal sejak dulu di seluruh dunia karena berjasa untuk mengusir hama di perkebunan buah, kopi, cokelat, dll. Namun ternak semut rangrang sebagai pakan burung ocehan, baru tumbuh di Indonesia satu sampai dua tahun lalu,”ungkap F. Rahardi, pengamat agribisnis.

Selama pasokan kroto di pasaran sangat bergantung pada hasil tangkapan alam para pemburu kroto. Kroto biasanya dijumpai di pepohonan, namun tidak setiap saat ada terutama pada saat musim hujan. Hal itulah usaha ternakl kroto guna mengejar produksi. 

Prospek dan Persaingan 
Menurut F. Rahardi kebutuhan kroto telur, larva, dan pupa semut rangrang prospeknya cukup bagus karena saat ini semakin berkembang pencinta hewan peliharaan seperti burung peliharaan dan pecinta hobi memancing ikan. Selama ini kroto banyak diburu dari alam, namun pada musim hujan populasi semut rangrang di alam menyusut. Sehingga pasokan ke pedagang kroto berkurang. Ditambah lagi pembudidaya semut rangrang penghasil kroto belum banyak. Hal ini membuat berapa pun jumlah panen kroto dari para peternak pasti habis terserap pasar. 

Semut Rangrang 
Semut rangrang atau Oecophylla smaragdina merupakan jenis semut api. Si kecil merah ini selain menghasilkan kroto sebagai umpan ikan dan burung kicauan peliharaan, juga memiliki banyak manfaat yang bias digunakan bagi masyarakat, juga memiliki banyak manfaat yang digunakan bagi masyarakat. Di antaranya sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Berdasarkan informasi dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian, semut rangrang bias digunakan untuk mengendalikan hama ulat bulu yang pernah mewabah di Indonesia. Sehingga tidak perlu membeli insektisida lagi. Dengan kata lain bias digunakan dalam menghasilkan produk pertanian organik ataupun menekan biaya produksi tanaman/buah. Semut rangrang juga membantu penyerbukan jenis tanaman tertentu, dan sebagai indicator kedaan udara di suatu lingkungan, karena sifatnya pe terhadap perubahan udara. 

Produksi 
Ternak kroto sangat mudah dilakukan. Selain cepat menghasilkan, tidak membutuhkan modal besar, peralatan yang dibutuhkanpun sangat sederhana, yakni rak kayu/bamboo, toples plastik, ember dan kotak kardus sebagai pengemas. Tak hanya itu, pakan yang dibutuhkan selama memelihara semut rangrang untuk menghasilkan kroto cukup mudah, misalnya belalang, ngengat, cecak, kecoa, laron, sisa ikan, telur, daging serta air gula. Habitat asli semut rangrang tergantung ketinggian tempat, yakni 0-800 mdpi. Namun semua wilayah di Indonesia sebenarnya masih sangat potensial untuk budidaya kroto. Ketika sudah memasuki tahap budidaya, ketinggian tempat bukan lagi maslah karena bias disiasati dengan berbagai cara. Yang penting harus diperhatikan adalah semut rangrang yang diternakan untuk diambil krotonya jangan sampai terkena angin kencang, sinar matahari langsung atau air hujan karena bisa membuat semut mati. Jadi sebaliknya usaha ternak kroto bisa dilakukan di dalam rumah atau gudang. Anda juga bisa membudidaya kroto secara alami, misalnya memelihara semut rangrang pada pohon tahunan berupa pohon buah-buahan yang daunnya lebar, seperti mangga, nangka, mahoni, jambu air, jambu mete, randu dan sebagainya. Namun cara ini jarang digunakan jika untuk mengejar produksi, sebab perkembangan semut sulit dikontrol. Dalam budidaya kroto terdapat pergeseran tren, jika sebelumnya ternak kroto dilakukan di batang bamboo, kini ada cara yang lebih mudah dan bisa dikendalikan. Karena cara lama cukup membuat orang kesulitan ketika panen, yang mana semut rangrang sulit diatur karena keluar dari bambu ketika dibelah pada proses panen kroto menggunakan. Seperti yang dialami Marya Ulfa, peternak kroto Bogor. Kini cara terbaru dalam peternakan kroto menggunakan toples berbahan plastic sebagai wadah dan rak sebagai tempat penyimpanan toples. Selain semut dijamin tidak melarikan diri, proses panen kroto juga tidak sulit. Dengan cara ini, hasil kroto pun jauh lebih bersih dibandingkan hasil tangkapan alam, sehingga pasti para pedagang sangat menyukainya. Secara alami semut rangrang bisa menghasilkan kroto sebanyak 1 kg selama 10 hari. 

Pemasaran. 
Potensi pasar kroto terbesar adalah pemeliharaan burung kicauan, pemancing ikan dan nelayan. Maka penjualan menjadi lebih mudah, jika peternak mudah dijual dan harganya lebih mahal dibandingkan jika menjual kroto yang sudah mati alias dalam bentuk kering. Harga kroto kering rata-rata 50% lebih rendah daripada kroto fresh. Hal itu karena umumnya burung lebih menyukai kroto yang masih hidup. Sayangnya kroto hidup hanya mampu bertahan selama 2-3 hari. Sedangkan kroto kering bisa disimpan sampai 6 bulan lamanya. Saat ini harga kroto berada di kisaran Rp. 100-150 ribu/kg, sedangkan harga bibit kroto (semut merah yang dipelihara untuk menghasilkan kroto) Rp. 65-75 ribu/toples ukuran 1 liter sampai Rp. 350 ribu/toples ukuran 5 liter. Rantai pemasarannya yakni dari produsen ke pengepul, lalu dijual ke pedagang/toko pakan burung, kemudian ke pengecer kecil, barulah ke tangan konsumen. Jika peternakan ingin mendapatkan keuntungan lebih besar, bisa langsung menjual kroto ke konsumen misalnya pemancingan, nelayan atau pecinta burung peliharaan. Bagi pemula disarankan memulai usaha ini dengan membeli bibit kroto berupa semut rangrang siap bertelur (terdiri atas sarang semut rangrang berisi koloni semut yang terdiri dari ratu semut, semut jantan, semut prajurit dan semut jantan) yang biasanya dijual dalam kemasan toples. Barulah bibit kroto tersebut dipelihara sekitar 4-6 bulan sampai menghasilkan kroto pada panen pertama, dan selanjutnya bisa dipanen setiap hari. Ada baiknya para pemula telah memiliki target pasar, misalnya pecinta burung atau pemancingan dan toko penjual apakan atau poultry shop terdekat. Sehingga nantinya, ketika bibit telah menghasilkan, kroto bisa langsung terjual. Usahakan bisa menyediakan kroto dalam bentuk fresh alias masih hidup karena di samping harga jualnya lebih mahal, brurng juga lebih menyukai dan kicauan suara burung akan lebih baik. Sebagai permulaan bisa cukup dengan membeli 10 toples bibit kroto. 

Untung Besar. 
Anda bisa menjalankan usaha sebagai penyedia bibit kroto (semut rangrang yang dipelihara dalam toples) dan atau peternak kroto. Masing-masing usaha tersebut sama-sama mampu memberikan untung besar di atas 50 %. Seperti yang telah dialami Marya Ulfa, peternak kroto di Bogor yang mendapat untung sekitar 66% dan Yudhistira Satyadharma, penyedia bibit kroto yang memperoleh dalam jumlah besar seperti tidak perlu sewa lahan, mengingat cukup dilakukan di dalam ruangan di rumah seperti di gudang. Selain itu pakan semut rangrang yang mudah dijumpai dan harganya terjangkau. Bibit kroto (semut rangrang) yang telah menghasilkan kroto juga bisa di panen setiap hari setelah dipelihara selama 4-6 bulan. Jadi jangan lewatkan peluang bisnis kroto yang minim risiko dan masih besar pasarnya. Eka (Tim Agrobisnis). 

Perhitungan Usaha Ternak Kroto 
Kroto merupakan pakan alternative untuk burung dan ikan yang kaya akan protein dan vitamin. Kroto juga dapat membuat kicauan burung lebih merdu dan bulu lebih mengkilap. Kroto adalah telur dari semut rangrang, yang merupakan campuran larva dan pupa semut rangrang. Selama ini kroto hanya didapat berdasarkan tangkapan dari alam. Sayangnya pada musim tertentu, ketersediaan kroto di alam menipis. Untuk itu diperlukan usaha budidaya guna menambah pasokan yang ada dipasaran. Sehingga tak heran kini mulai banyak peternak-peternak kroto dan penghasil bibit kroto yang memanfaatkan peluang tersebut. Nah bagi Anda yang tertarik usaha ternak kroto yang mudah ini, berikut contoh gambaran awal usaha ternak kroto. 


 Salam Sukses.....
Jika menu bakso pada umumnya terbuat dari campuran daging sapi dan tepung sagu, kini sebagian besar masyarakat mulai memanfaatkan jamur segar sebagai pengganti daging dalam pembuatan bakso. Inovasi ini dipilih para pelaku usaha karena pada dasarnya jamur memiliki tekstur yang hampir sama dengan daging. Dan ternyata pilihan mereka sangatlah tepat, cita rasa bakso jamur tidak kalah enak dengan bakso daging sapi. Sehingga banyak masyarakat yang akhirnya mengangkat produk bakso jamur ini menjadi sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Seiring meningkatnya minat konsumen akan aneka olahan jamur, saat ini keberadaan menu bakso jamur juga sudah mulai dikenal luas oleh masyarakat di berbagai daerah. Beberapa pengusaha bakso jamur bahkan sudah bisa sukses menjalankan bisnisnya di daerah masing-masing. Sebut saja Roni seorang pedagang bakso jamur di Yogyakarta, beliau telah berhasil menarik minat konsumennya dengan menawarkan bakso jamur kuping dengan kuah bumbu rempah. Selain itu ada juga Kedai Bakso Jamur Radin yang berlokasi di Malang, setiap bulannya kedai bakso tersebut mampu meraup omset hingga 30 juta rupiah melalui inovasi bakso jamur tiram yang ditawarkannya kepada masyarakat. Kondisi ini menjadi bukti nyata bagi kita, bahwa aneka makanan olahan jamur mulai mendapatkan tempat tersendiri di hati para konsumen.
Nah, untuk membantu Anda yang tertarik menekuni bisnis bakso jamur. Berikut ini kami informasikan resep pembuatan bakso jamur tiram, yang bisa Anda praktekan di rumah sebelum akhirnya mengangkat produk tersebut sebagai sebuah usaha.

Resep Bakso Jamur Tiram
bakso jamur
Bahan :
- 500 gram kaki jamur tiram
- 1 butir putih telur
- 1 ons tepung sagu
- Garam (secukupnya)
- Lada (secukupnya)
- Minyak barbeque (secukupnya)

Bahan kuah : 
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 batang daun bawang
- Garam dan lada (secukupnya)

Bahan pelengkap :
- Bawang goreng
- Mie kuning
- Daun sledri
- Saus sambal
- Kecap manis

Cara membuat :

1. Bakso Jamur 
- Haluskan/blender batang jamur dan peras airnya (buang)
- Tambahkan putih telur, aduk rata
- Masukan tepung sagu, garam, lada dan minyak barbeque, aduk rata
- Setelah semua adonan menyatu, buat bulat-bulat kecil menjadi bentuk bakso. 

2. Kuah 
- Masak air dalam panci
- Haluskan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang
- Masukan dalam air rebusan
- Tambahkan garam dan lada secukupnya. Biarkan mendidih
- Masukan bakso jamur yang sudah dibentuk. Didihkan.
- Sajikan selagi hangat bersama bahan pelengkap.
 
Dengan memanfaatkan tekstur jamur yang sangat mirip dengan daging, maka tidaklah mustahil bila Anda menjadikannya sebagai alternatif tepat dalam pembuatan produk bakso. Semoga informasi cara membuat bakso jamur ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan bisa menjadi inspirasi bisnis bagi Anda yang sedang bingung mencari peluang usaha. Mulailah dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis jamur !!
Berada di daerah yang cukup panas kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Ada banyak cara untuk menyiasati kondisi lingkungan tersebut.
Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.
Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas?
Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas.

Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Yang dimaksud buka tutup disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.

Kedua, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng.

Ketiga, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.

Keempat, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung.

Kelima, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur.

Keenam, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter.

Ketujuh, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.

Kedelapan, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari.


Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin mmbudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.


Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang banyak diminati pasar. Kandungan protein, kalori, zat besi, dan berbagai macam vitamin yang terdapat di dalamnya sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan makanan sehat dengan cita rasa yang cukup nikmat. Hal inilah yang membuat kebutuhan pasar jamur tiram setiap harinya menunjukan peningkatan yang sangat tajam, sehingga jamur konsumsi ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pada dasarnya jamur tiram hidup di daerah yang sejuk seperti di kawasan pegunungan maupun hutan. Biasanya jenis jamur ini tumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk atau di bawah pohon berdaun lebar yang intensitas cahaya mataharinya tidak terlalu besar. Namun, melihat potensi bisnis budidaya jamur tiram yang semakin cerah, banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk mencoba membudidayakannya dengan media buatan yang tidak jauh berbeda dengan habitat aslinya.

Budidaya Jamur Tiram

budidaya jamur tiramMenurut pengelompokannya jamur tiram berasal dari genus pleurotus yang memiliki ciri-ciri tangkai tumbuh menyamping. Beberapa jenis jamur tiram yang sering dibudidayakan masyarakat antara lain jamur tiram putih (pleurotus ostreatus), jamur tiram abu-abu (pleurotus sajorcaju), jamur tiram coklat  (pleurotus cystidiosus), jamur tiram merah (pleurotus flabellatus), serta jamur tiram kuning (pleurotus sp.). Di Indonesia sendiri, jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan yaitu jamur tiram yang berwarna putih (pleurotus ostreatus).
Dalam budidaya jamur tiram, media tanam yang sering digunakan pelaku usaha jamur adalah substrat berupa serbuk gergaji kayu yang dicampurkan dengan bekatul, kapur, dan air. Untuk membuat media tanam yang biasa disebut dengan baglog jamur ini, semua bahan harus difermentasikan terlebih dahulu sebelum akhirnya dikemas dalam plastik dan disterilisasikan dengan cara dikukus atau dioven.
Selain mempersiapkan media tanam yang sesuai dengan habitat aslinya, pelaku usaha jamur sebaiknya juga memperhatikan kelembaban, suhu, serta intensitas cahaya matahari yang disesuaikan dengan kebutuhan daur hidup jamur tiram. Misalnya saja pada masa pertumbuhan misellium maka hindari sengatan sinar matahari langsung, sedangkan pada masa pertumbuhan badan buah maka diperlukan sinar matahari hingga 60-70%. Selanjutnya, perhatikan pula suhu ideal yang sesuai dengan habitat alami pertumbuhan jamur tiram. Pada tahapan inkubasi, pelaku usaha membutuhkan suhu udara antara 22-28 °C dan pada masa pembentukan badan buah suhu udara yang dibutuhkan berkisar antara 16-22 °C.
Meskipun habitat aslinya identik dengan tempat yang sejuk dan lembab seperti di daerah dataran tinggi, namun tidak menutup kemungkinan Anda pun bisa membudidayakan jamur tiram sebagai potensi daerah di dataran rendah. Untuk menyiasatinya, Anda bisa membuat ruangan atau kumbung jamur yang disesuikan dengan iklim pada habitat alami jamur tiram. Sehingga dimanapun Anda berada, bisnis budidaya jamur tiram masih bisa Anda kembangkan sebagai peluang usaha. Selalu ada jalan menuju kesuksesan, bila Anda mau mencoba dan terus berusaha. Salam sukses.

Sumber 
Usaha peternakan kambing peranakan Etawa atau yang lebih dikenal dengan kambing PE, menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup diminati. Sentra peternakan kambing PE terbesar ada di daerah Kaligesing Purworejo, Bantul dan Sleman. Untuk di daerah Sleman sendiri, penghasil susu kambing yang cukup besar berasal dari Nganggring dan Kemiri Kebo yang berada di daerah Girikerto Turi. Ada juga sentra peternakan PE di Jl. Ringroad Pandean Condong Catur.
Selain sebagai penghasil susu, sentra peternakan tersebut  menjadi tujuan para peternak dan calon peternak untuk mendapatkan bibit kambing PE. Usaha peternakan kambing PE memang lebih menguntungkan dibanding dengan kambing lokal atau domba. Hal ini disebabkan karena kambing PE memiliki beberapa nilai ekonomis yang tidak dimiliki kambing jenis lain.
Usia produktif kambing Etawa rata-rata mencapai lima tahun. Sedangkan untuk masa panen kurang lebih 8 bulan, dihitung dari usia bunting 5 bulan dan menyusui selama 3 bulan. Untuk setiap kelahiran, biasanya kambing Etawa beranak sebanyak dua ekor. Dengan demikian, setiap 8 bulan induk dapat kembali melahirkan dan anakan pertama juga akan melalui masa bunting.

Susu Kambing Etawa Laku Mahal di Pasaran

Susu kambing PE dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi. Butiran lemak susu kambing PE sangat homogen dan berdiameter mikro sehingga lebih mudah diserap oleh organ pencernaan. Keunggulan ini membuat susu kambing PE dikonsumsi sebagai obat alternatif, bukan hanya sebagai pelengkap gizi. Biasanya masyarakat mengonsumsi susu ini untuk membantu penyembuhan penyakit asma, TBC, eksim, mencegah penuaan dini dan osteoporosis.
Harga jual susu kambing PE jauh lebih menguntungkan, berkisar Rp 15.000,00 hingga Rp 20.000,00 per liter. Sementara harga susu sapi hanya berkisar Rp 5.000,00 per liternya. Kambing PE juga potensial untuk menghasilkan daging. Oleh karenanya, pejantan kambing PE banyak digunakan untuk memperbaiki kualitas kambing pedaging lokal. Hasil perkawinan silang ini menghasilkan ukuran kambing yang lebih besar layaknya kambing PE.
Kotoran kambing PE juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik. Sedangkan kulitnya yang memiliki ukuran lebih besar dari kulit kambing lokal, lebih disukai sebagai bahan kerajinan kulit. Keunggulan kambing PE yang lain adalah sosok dan penampilannya yang layak dijadikan sebagai hewan kontes.
Maraknya kontes kambing PE ini sangat menguntungkan bagi peternak. Biasanya harga kambing PE yang sudah ikut kontes menjadi lebih mahal. Gairah peternak kambing PE ini juga menjadikan sentra peternakan sebagai salah satu tujuan wisata edukasi bagi masyarakat. Di Turi dan Pakem Sleman, beberapa sentra peternakan kambing PE mulai menawarkan fun trip untuk keluarga, kelompok atau sekolah yang berminat dengan wisata edukasi peternakan kambing PE.

Sumber 
Merupakan salah satu tanaman penghasil umbi, talas atau yang memiliki nama latin Calocasia esculenta L. Schott ini belakangan mulai dimanfaatkan sebagaian besar masyarakat sebagai alternatif bahan pangan pengganti beras. Tak hanya dimanfaatkan sebagai makanan pokok pengganti nasi, sekarang umbi talas mulai diinovasikan menjadi beragam jenis makanan ringan. Mulai dari keripik talas, camilan stik talas, cake talas, talas roll, brownies talas, donat talas, dodol talas, sawut talas, mochi talas, es krim talas, mie talas, dan lain sebagainya.
Selain memiliki tekstur umbi yang hampir mirip dengan singkong, talas ternyata mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Contohnya saja sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, serta mineral dan vitamin seperti kalsium, phosphor, ferrum (besi), Vitamin A, Vitamin B1, dan Vitamin C. Tidaklah heran bila sekarang ini talas mulai diangkat masyarakat sebagai tanaman komoditas pangan yang bisa dikreasikan menjadi beragam jenis makanan ringan bernilai jual tinggi di pasaran.
Tertarik dengan peluang bisnis olahan talas omzetnya terus menetas? Berikut kami informasikan beberapa persiapan serta tips dan trik dalam menjalankan peluang bisnis tersebut.
Konsumen
Saat ini bisa dibilang beragam jenis produk olahan talas digemari hampir seluruh kalangan masyarakat. Citarasanya yang tak kalah lezat dengan hasil olahan tanaman umbi yang lain, menjadikan aneka macam olahan talas banyak dicari para konsumen. Bahkan melihat tingginya kreativitas para pelaku usaha makanan berbahan baku talas, sekarang ini sebagian besar penggemar kudapan talas ini berasal dari kalangan menengah ke atas. Sebab, selain inovasinya terbilang unik, aneka makanan olahan talas juga bermanfaat bagi kesehatan para konsumen.
Info Bisnis
Seiring dengan digencarkannya progam pemerintah untuk mulai mengenalkan tanaman pangan pengganti nasi, popularitas umbi talas pun juga semakin meroket di kalangan masyarakat luas. Bila awalnya hanya kalangan masyarakat pinggiran saja yang mengkonsumsi umbi talas, sekarang ini banyak masyarakat perkotaan yang mulai penasaran dengan olahan umbi talas sehingga tidak heran bila peluang bisnis ini menjanjikan keuntungan yang cukup besar bagi para pelakunya.
Nah, bagi Anda yang ingin merintis bisnis olahan talas. Berikut ini kami informasikan beberapa poin penting yang perlu dipersiapkan.
  1. Poin pertama yang perlu Anda persiapkan adalah menentukan terlebih dahulu produk apa yang akan Anda produksi. Mengingat produk olahan talas cukup beragam, ada baiknya bila Anda menentukan terlebih dahulu produk apa saja yang hendak Anda pasarkan. Sebut saja seperti bisnis keripik talas, camilan stik talas, cake talas, talas roll, brownies talas, donat talas, es krim talas, mie talas, dan lain-lain.
  2. Mempersiapkan konsep bisnis yang ingin dijalankan. Setelah menentukan produk olahan talas yang akan dipasarkan, poin kedua yang harus Anda perhatikan adalah menentukan konsep bisnis yang akan dijalankan. Dalam hal ini Anda bisa memilih memproduksi sendiri produk olahan talas yang akan dipasarkan, atau menjalin kerjasama dengan produsen olahan talas yang membuka peluang kerjasama bagi para reseller yang ingin mendapatkan tambahan penghasilan.
  3. Lengkapi produk Anda dengan kemasan yang menarik. Untuk meningkatkan nilai jual produk Anda, pastikan bila Anda mendukung aneka olahan talas dengan kemasan produk yang relatif cantik, unik, dan menarik. Dengan begitu, konsumen akan melirik produk Anda dibandingkan produk serupa milik para kompetitor.
  4. Selain dilengkapi dengan kemasan produk yang menarik, tambahkan pula produk Anda dengan tanggal kadaluarsa serta izin legal dari BPOM, MUI, ataupun izin PIRT dari Dinas Kesehatan setempat untuk meyakinkan calon konsumen Anda. Poin ini penting agar produk olahan talas yang Anda produksi bisa diterima pasar dengan baik dan bisa menembus pasar modern seperti misalnya supermarket, toko oleh-oleh, swalayan, dan pusat perbelanjaan lainnya.
  5. Dukung dengan strategi pemasaran yang kreatif. Untuk mendatangkan omzet besar setiap bulannya, tentunya Anda harus mulai menyusun strategi pemasaran sekreatif mungkin. Anda bisa memulainya baik dengan strategi pemasaran online maupun offline. Contohnya saja dengan membuka lapak toko online, aktif di sosial media, atau membuka toko oleh-oleh serba talas yang bisa menarik minat para konsumen.

Resep Talas Roll

Bahan:
  • 100 gram tepung terigu protein rendah
  • 50 gram gula pasir
  • 60 gram minyak goreng
  • 50 gram talas, haluskan
  • 25 gram santan kental instan
  • 35 ml air
  • 4 tetes pewarna merah muda
  • 1/4 sendok teh pewarna ungu
  • talas roll cake4 kuning telur
  • 4 putih telur
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh cream of tartar
  • 60 gram gula pasir
  • 100 gram keju cheedar, parut kasar untuk isi
  • 100 gram buttercream
Cara membuat:
  1. Langkah pertama buat pasta talas dengan cara menghancurkan talas hingga halus (gunakan blender), tambahkan santan kental instan, air, pewarna merah muda, dan pewarna ungu. Sisihkan.
  2. Lalu, aduk rata minyak goreng dan adonan pasta talas. Sisihkan.
  3. Ketiga, ayak tepung terigu dan tambahkan gula pasir. Aduk hingga rata.
  4. Tuang sedikit demi sedikit adonan pasta talas ke campuran tepung terigu dan gula pasir. Aduk rata dan tambahkan kuning telur hingga semuanya tercampur rata. Sisihkan.
  5. Kocok putih telur, garam, dan cream of tartar sampai setengah mengembang. Tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil dikocok sampai mengembang.
  6. Tuang hasil kocokan telur tersebut ke tepung terigu dan pasta, sambil diaduk terus secara perlahan.
  7. Tuang ke loyang 30x25x3 cm yang dialas kertas roti tanpa dioles margarin.
  8. Oven 20 menit dengan suhu 180 derajat Celsius sampai matang.
  9. Oles cake dengan buttercream, letakkan keju di salah satu sisinya. Gulung dan padatkan.
  10. Hias roti dan potong untuk 14 orang.
Kelebihan Bisnis
Tanaman talas mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering. Di Indonesia sendiri daerah penghasil talas dengan kualitas umbi yang cukup unggul, berpusat di Kota Bogor dan juga Daerah Malang. Dengan kapasitas produksi mencapai 30 ton/ hektar, persediaan bahan baku talas di sekitar kita tentunya cukup melimpah, sehingga para pelaku usaha olahan talas tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan produksi setiap bulannya.
Disamping persediaan bahan bakunya cukup mudah di dapat, umbi talas mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang cukup tinggi sehingga cocok dikonsumsi masyarakat sebagai makanan pokok ataupun panganan tambahan. Tidak hanya umbinya saja yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat herbal maupun pembungkus makanan. Bahkan daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasikan.
Kekurangan Bisnis
Ketatnya persaingan pasar di bisnis kuliner, menjadi salah satu tantangan yang perlu Anda perhatikan dengan baik. Mengingat sekarang ini kreativitas para pelaku usaha sudah sangat beragam, Anda harus berani menawarkan sebuah pembeda agar produk Anda bisa diterima dengan baik oleh para konsumen. Contohnya saja dengan membuat inovasi es krim talas, mie talas, atau membuat aneka macam cake talas yang menawarkan citarasa dan tampilan yang menawan.
Meskipun citarasa umbi talas tak jauh berbeda dengan ketela pohon, namun ketika diolah terkadang umbi talas menimbulkan rasa gatal di lidah para konsumen. Karena itu untuk menghindari resiko buruk tersebut muncul, sebaiknya pastikan talas sudah tercuci dengan bersih dan dikupas terlebih dahulu agar lender pada umbi talas bisa ikut terbuang.

Strategi Pemasaran

stik talasUntuk mendongkrak pemasaran bisnis olahan talas, Anda bisa memulainya dengan memberikan nilai tambah pada produk untuk mempromosikan keberadaan bisnis Anda ke khalayak ramai. Dalam hal ini Anda bisa memberikan nilai tambah berupa varian rasa yang beragam, pilihan toping yang beraneka macam, bentuk produk yang menarik, kemasan produk yang unik, atau bisa juga dari segi pemasaran yang terbilang nyentrik. Dari poin plus tersebut, Anda bisa meningkatkan rasa penasaran para pelanggan dan mendatangkan banyak transaksi pembelian setiap bulannya.
Selanjutnya untuk memperluas jaringan distribusi produk, Anda juga bisa memanfaatkan peran sosial media untuk mempublikasikan keberadaan produk Anda. Manfaatkan website toko online untuk membuka lapak dagang di dunia maya, dan promosikan bisnis toko online Anda di sosial media agar semakin banyak masyarakat umum yang mengetahui keberadaan produk Anda. Semakin aktif Anda mempromosikan produk olahan talas di dunia maya, maka semakin besar pula peluang Anda untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih lebar.
Kunci Sukses
Dalam menjalankan peluang bisnis ini, yang terpenting adalah kreativitas Anda untuk mengolah umbi talas menjadi beragam jenis sajian kuliner. Mengingat sifat talas yang hampir mirip dengan ketela pohon, umbi ini bisa Anda olah menjadi beragam jenis kudapan lezat bila dimasak dengan cara dan ramuan resep yang tepat.
Analisa Ekonomi
Asumsi
Membuat talas roll cake skala rumah tangga

Modal Awal
Oven                                                      Rp 1.500.000,00
Blender                                                   Rp   200.000,00
Peralatan (mangkok, loyang, baskom, dll)                  Rp   500.000,00+
Total modal                                               Rp 2.200.000,00

Peralatan mengalami penyusutan setelah pemakaian 3 th :
1/36 x Rp 2.200.000,00         =          Rp 61.100,00

Biaya operasional per bulan
Bahan baku (@ Rp 300.000,00/ hari x 25 hari)          Rp 7.500.000,00
Kemasan produk                                           Rp 1.000.000,00
Biaya listrik, telepon, dan air                           Rp   800.000,00
Biaya penyusutan alat Rp 61.100,00
Biaya transportasi                                        Rp   500.000,00+
Total pengeluaran per bulan                               Rp 9.861.100,00

Omzet per bulan
Penjualan per bulan :
@ Rp 20.000,00 x 25 kotak x 25 hari             =         Rp 12.500.000,00

Laba bersih per bulan
Rp 12.500.000,00 - Rp 9.861.100,00              =         Rp 2.638.900,00

ROI (Return of Investment)
(Modal awal : laba bersih per bulan)            =         < 1 bulan
Semoga informasi peluang bisnis yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi Anda para pemula yang sedang bingung mencari peluang usaha. 
Mengawali sebuah usaha memang tak hanya mengandalkan modal uang. Lihat saja kesuksesan Selvia Nurlia sang owner Kek Pisang Villa yang sekarang ini bisa sukses menjadi seorang jutawan berkat resep cake pisang dari sang nenek.
Mengawali bisnis Kek Pisang Villa sejak tahun 2007, tentunya kesuksesan Selvia saat ini tidak serta merta Ia dapatkan dengan mudah. Setelah memutuskan menikah pada tahun 2004, Selvia Nurlia memilih melepaskan pekerjaannya dan fokus mengurus keluarga sembari membangun usaha sendiri.
Berbagai macam usaha bahkan pernah Ia rintis bersama sang suami tercinta yang bernama Denny Delyandri. Dengan modal kompor minyak tanah hadiah pernikahan mereka, Selvia dan sang suami pernah berjualan kerupuk dan menjajakannya ke rumah-rumah makan di sekitar Batam, namun bisnis tersebut tutup karena kurangnya tenaga produksi. Selanjutnya, Ia mencoba membuat kue-kue pasar yang dijajakan di kantin-kantin, namun lagi-lagi usaha ini gagal karena Selvia tidak sanggup jika semuanya dikerjakan sendiri.

Pantang Mengerah Dalam Merintis Usaha

Meskipun sudah gagal dua kali, Selvia dan sang suami pantang menyerah dalam merintis sebuah usaha. Setelah beberapa kali mengalami jatuh bangun, Selvia kemudian mencari-cari ide bisnis dan akhirnya Ia memutuskan untuk berjualan cake pisang yang resepnya Ia dapat dari sang nenek. Resep cake pisang buatan sang nenek sangat digemari di kalangan keluarganya, jadi Selvia berpikir jika tidak laku maka cake tersebut bisa dimakan sendiri atau dibagikan ke beberapa tetangga.
Saat memulai bisnis kue ini, Selvia hanya menggunakan peralatan sederhana yang sudah dimilikinya, seperti oven dan beberapa loyang. Cake pisang yang sudah jadi kemudian dikemas dalam kardus dan dijajakan ke karyawan-karyawan yang bekerja di dekat kediaman Selvia. Setiap satu kardus cake pisang dihargai Rp 3.000,00, dan ternyata produk cake pisang ini mendapat respons yang sangat baik, sehingga Selvia pun akhirnya mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantunya memproduksi cake pisang.
Melihat perkembangan bisnisnya dari hari ke hari sangat positif, penjualan Kek Pisang Villa  turut mengalami peningkatan hingga berkali-kali lipat. Setelah mendapatkan pesanan dari seorang teman yang berkunjung ke kota Batam dengan jumlah yang cukup banyak untuk dibawa ke Medan sebagai oleh-oleh, Selvia kemudian memiliki ide brillian  untuk menjadikan cake pisang buatannya sebagai oleh-oleh khas Batam.

Mulai Meretas Kesuksesan Dari Kek Pisang Villa

kek-pisang-villa
Kegigihan serta kejelian Selvia dan suaminya dalam menciptakan oleh-oleh khas Batam ini ternyata menuai hasil yang cukup manis. Ia mendapat apresiasi dari walikota Batam dan media-media setempat mulai tertarik meliput usahanya. Tak puas dengan kesuksesannya memperkenalkan resep cake pisang dari sang nenek, pengusaha sukses kelahiran Tanjung Uban,11 Agustus 1980 ini kemudian menciptakan berbagai varian rasa cake pisang seperti misalnya mixed fruit, blueberry, keju pandan, cheese naga, blackforest, green tea, brownies, marble, bolu kemujo, dan choconut. Produk Kek Pisang Villa ini dijual dengan harga yang cukup beragam, mulai dari Rp 38.000,00-Rp 45.000,00 per loyang.
Seiring dengan semakin dikenalnya Kek Pisang Villa di kalangan masyarakat luas, banyak orang yang tertarik untuk bermitra dan membuka cabang cake pisang Villa. Namun untuk mempertahankan ciri khas Kek Pisang Villa sebagai produk oleh-oleh khas Batam, sampai saat ini Selvia menetapkan bahwa setiap mitra hanya boleh membuka cabang di daerah Batam. Terbukti, dengan tujuh cabang yang Ia miliki di Daerah Batam, sekarang ini Selvia dan Denny bisa meraup omzet hingga 10 milyar setiap bulannya.
Semoga informasi usaha sukses berkat kelezatan resep cake pisang ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk segera terjun di dunia usaha.
Dikenal sebagai salah satu sentra ternak sapi perah, Kabupaten Boyolali tentunya memiliki potensi susu sapi yang sangat melimpah. Mata pencaharian masyarakat sekitar yang rata-rata berprofesi sebagai peternak sapi perah, menjadikan kapasitas produksi susu sapi di daerah tersebut bisa mencapai angka 110 ton setiap harinya. Kondisi inilah yang kemudian menginspirasi Noviyanto untuk mengolah susu sapi Boyolali menjadi produk keju lokal yang rasanya tak kalah bersaing dengan produk-produk keju internasional.
Mengawali roda bisnisnya pada tahun 2009, lelaki berusia 33 tahun ini sebelumnya terlibat di Lembaga Donor Pemerintah Jerman bernama Deutscher Entwicklungsdient (DED) yang saat itu terjun ke Kabupaten Boyolali untuk memberikan pelatihan bagi peternak sapi mengenai pemanfaatan hasil susu. Noviyanto yang waktu itu berperan sebagai asisten seorang ahli produksi olahan susu dari DED yang bernama Benjamin Siegl, sedikit banyak ikut belajar bagaimana cara mengolah susu menjadi keju. Pengalaman inilah yang kemudian menguatkan tekad Noviyanto untuk merintis pabrik keju lokal di seputaran Kabupaten Boyolali.

Kisah Awal Merintis Usaha

Dengan mengusung Indrakila sebagai nama usahanya, Noviyanto mengumpulkan dana sekitar Rp 500 juta dari 19 orang investor untuk membangun pabrik keju di Dukuh Karangjati, Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tengah. Memanfaatkan sedikitnya 500 liter susu yang dipasok dari para peternak sapi yang tergabung dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) di Boyolali, setiap harinya Noviyanto bisa memproduksi 50 kilogram keju lokal yang rasanya tak kalah lezat dengan citarasa keju buatan pasar internasional.
pengusaha keju
pengusaha keju
Lulusan Arsitektur Universitas Muhammadiyah Solo ini memproduksi tiga jenis keju yang terdiri dari keju mozarela, keju keraf, serta keju feta yang sekarang ini telah dipasarkan secara ritel ke beberapa supermarket. Produk ini sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga jangkauan pasar keju buatan Indrakila telah berkembang hingga Pulau Bali, Semarang, Yogyakarta, dan Kota Solo. Dengan dibandrol berkisar antara Rp 85.000-Rp 135.000 per kg, Indrayanto bisa mengantongi omzet minimal Rp 60 juta dalam sebulan.
Dengan membidik para pelaku industri serta ekspatriat yang menyukai keju lokal, Noviyanto berharap agar suatu saat nanti keju lokal bisa lebih diterima masyarakat Indonesia sehingga bisa memajukan perekonomian para peternak sapi perah di Boyolali. Kerjakerasnya dalam meracik resep keju yang pas serta perjuangannya mendapatkan lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kini telah membuahkan hasil manis sehingga Noviyanto menjadi salah satu pengusaha sukses yang berhasil mengolah susu boyolali menjadi produk keju unggulan.
Semoga profil pengusaha sukses yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk segera terjun di dunia usaha. 
Jangan mengira karena tinggal di sebuah kota kecil, lantas kita tak bisa sukses menjadi seorang pengusaha. Contohnya saja seperti Rudik Setiawan, pengusaha muda asal Desa Klampok, Singosari, Malang yang belakangan ini mulai sukses menjadi juragan tahu organik dengan omzet ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Jika sebelumnya tahu hanya dianggap sebagai makanan rakyat yang dijual di pasar-pasar tradisional dengan kisaran harga yang sangat murah, maka lain halnya dengan pengusaha muda asal Malang ini yang tertarik membuat panganan tahu berbahan kedelai organik, yang rasanya lebih enak, tidak sangit, tidak masam, dan juga lebih sehat karena tidak menggunakan bahan pengawet.
Mengawali karir bisnisnya sejak duduk di bangku kelas 3 SMA, dulunya Rudik hanya menginvestasikan modal sebesar Rp 25 juta ke pabrik tahu yang ada di sekitar rumahnya. Namun memasuki tahun 2003, pabrik tahu tersebut mengalami kebangkrutan dan sang pemilik pabrik kabur membawa seluruh modal usaha dan hanya meninggalkan seluruh kewajiban yang tersisa. Dengan sisa semangat yang Ia miliki, ayah tiga anak ini berhasil mengumpulkan uang kembali dari hasil menjual ampas tahu dan tanah milik orang tuanya untuk menyelesaikan kewajiban yang ditinggalkan partner bisnis sebelumnya.
Bermodalkan uang sisa sebesar Rp 15 juta dari hasil menjual tanah, pada tanggal 29 Mei 2004 silam Rudik berusaha untuk bangkit dan menggandeng anak muda di sekitarnya yang masih menganggur untuk dididik dan diberikan keahlian khusus untuk bisa memproduksi tahu organik maupun tahu non organik.

Info Produk Tahu Pelangi

Mengusung Tahu Pelangi sebagai brand produknya, Rudik gencar mengkampanyekan gerakan hidup sehat, terutama terkait anjuran mengonsumsi  produk makanan yang tidak menggunakan bahan pengawet. Dibawah naungan perusahaan tahu RDS yang sengaja Ia namai dari singkatan nama ketiga buah hatinya (yaitu Rasendria El Furqonia, Dzufairo El Kamila dan  Muhammad Sirhan Syahzani), setiap harinya alumni jurusan Matematika Universitas Brawijaya Malang ini rutin memproduksi tahu organik dan tahu non organik untuk memenuhi kelas pasar yang berbeda.
Biasanya untuk tahu non organik dijual Rudik dengan kisaran harga sekitar Rp 1.400,00/pcs, sedangkan tahu organik kualitas biasa (berlabel Pelangi warna merah) dapat dijual Rp 3.000,00/pcs, dan tahu organik kualitas lebih tinggi (berlabel pelangi warna hijau) biasa dipasarkan ke swalayan atau supermarket dengan kisaran harga sekitar Rp 6.000,00/pcs. Meskipun dari segi harga tahu organik dibandrol lebih mahal dibandingkan tahu-tahu biasa, namun tahu pelangi buatan RDS tersebut masih terus diburu oleh ibu-ibu kelas menengah ke atas yang peduli akan budaya hidup sehat.
pengusaha muda
pengusaha muda
Dengan menggandalkan promosi dari mulut ke mulut, perkembangan bisnis tahu organik yang dirintis Rudik mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hingga pada akhirnya pada tahun 2009 yang lalu dirinya dinobatkan sebagai juara II Wirausaha Muda Mandiri (WMM) kategori Mahasiswa Pascasarjana & Alumni bidang usaha industri dan jasa. Sejak menerima penghargaan tersebut, omzet usahanya  naik 3 kali lipat dari penghasilan sebelumnya. Kalau dulunya per bulan hanya meraup omzet sekitar Rp 50 juta, saat ini omzetnya sudah mencapai Rp 150 juta dengan kapasitas produksi 2.000-2.500 unit tahu per hari.

Bisnis Sampingan Turunan Produk Tahu

Tak hanya itu saja, pengusaha sukses ini juga mampu mengolah limbah padat pembuatan tahu (ampas kedelai) menjadi pakan ternak, tempe gembos, kecap, tepung ampas, dan kue. Sedangkan limbah cairnya (asam kedelai atau whey) diolah untuk pengasaman sari kedelai pada proses pembuatan tahu, minuman untuk ternak sapi, cuka masak, nata de soya, pupuk cair dan biogas dengan kapasistas produksi 7.000 liter per hari.
Kecerdasannya dalam membaca peluang dan keberaniannya dalam membidik segmen pasar yang berbeda, menjadi kunci sukses keberhasilan lelaki 29 tahun ini dalam mengembangkan bisnis tahunya. Kini tak hanya omzet ratusan juta rupiah yang berhasil Ia raih, Rudik juga bisa melanjutkan pendidikannya hingga jenjang S2 dan mendapat banyak penghargaan atas prestasi yang telah Ia torehkan.
Semoga profil pengusaha muda sukses menjadi juragan tahu organik ini bisa memberikan tambahan motivasi dan inspirasi bisnis bagi para pemula yang hendak terjun di dunia usaha. Sebab, setiap orang memiliki peluang yang sama untuk bisa meraih kesuksesan. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Terbuat dari singkong, gatot dan tiwul merupakan makanan tradisional dari Gunungkidul, Yogyakarta. Bila dulunya gatot dan tiwul selalu diidentikan dengan makanan khas golongan kelas bawah, sekarang ini makanan yang terbuat dari singkong kering (gaplek) ini menjadi salah satu oleh-oleh yang digemari para wisatawan.
Salah satu pengusaha yang sekarang ini sukses menjadi produsen gatot dan tiwul di Gunungkidul adalah Tuminah. Wanita paruh baya yang akrab dipanggil Yu Tum ini mulai mengembangkan bisnis gatot dan tiwul pada tahun 1985 silam. Awalnya Ia menjajakan panganan gatot, tiwul, dan makanan tradisional khas Gunungkidul lainnya dengan cara berkeliling kampung.
Dari usaha kecil-kecilan yang Ia jalankan, lambat laun Yu Tum mampu mengumpulkan modal lebih besar sehingga di tahun 2004 yang lalu Ia bisa membuka toko sendiri yang berlokasi di Jalan Pramuka No.36 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Perlahan namun pasti bisnis makanan tradisional gatot dan tiwul yang ditekuni Yu Tum mengalami perkembangan cukup pesat. Kerja kerasnya dalam memasarkan gatot dan tiwul dari kampung ke kampung, membuahkan hasil manis setelah Yu Tum resmi membuka toko oleh-oleh di daerah Wonosari.

Melestarikan makanan tradisional Gunungkidul

makanan tradisional gunungkidulDibandrol dengan kisaran harga Rp 15.000,00 per besek (kemasan kotak dari bambu), setiap harinya toko oleh-oleh Yu Tum ramai pelanggan dan mendatangkan omzet penjualan yang terbilang cukup besar.  Di akhir pekan biasanya Yu Tum menghabiskan sekitar 70 kilogram tepung gaplek, sedangkan di hari-hari biasa rata-rata memiliki kapasitas produksi sekitar 50 kilogram per hri. Dari hasil penjualan produknya, sedikitnya Yu Tum bisa mengantongi omzet sekitar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta dalam sehari. Tentunya angka tersebut bisa naik hingga dua kali lipat ketika memasuki musim liburan maupun lebaran.
Meski sekarang ini Yu Tum telah menginjak usia 80 tahun, namun Ia tetap mempertahankan resep tradisional untuk memproduksi gatot dan tiwul. Sampai saat ini, Ia masih menggunakan kayu bakar dan kemasan besek untuk melestarikan budaya lokal khas Gunungkidul tersebut. Bahkan, untuk menjaga kualitas makanan tradisional yang Ia produksi, Yu Tum tidak pernah menggunakan bahan pengawet apapun. Sehingga produk gatot dan tiwul yang di produksi Yu Tum hanya bisa bertahan maksimal dua hari.
Namun, untuk menghindari kebosanan para konsumen, sekarang ini Yu Tum telah menginovasikan produk tiwul Gunungkidul dalam berbagai pilihan rasa. Seperti misalnya tiwul rasa coklat atau keju, serta gatot rasa nangka.
Kini, kreativitas dan inovasi yang diciptakan Yu Tum tak hanya mengangkat citra makanan tradisional khas Gunungkidul, namun juga mendatangkan untung besar setiap bulannya. Semoga informasi kisah sukses Yu Tum dalam memperkenalkan gatot dan tiwul Gunungkidul bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk segera terjun di dunia usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Berawal dari keikutsertaan mereka dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti tahun 2012, Yulita Suryantari (21) dan kedua orang temannya yakni Fatih Fardian dan Ratri Wulandari berhasil ‘menyulap’ botol bekas menjadi kreasi produk yang bernilai jual tinggi yang diberi nama Krebo (Kreasi Botol Unik). Kendati tidak sampai menjadi pemenang dalam kompetisi tahunan Ditjen Dikti tersebut, namun visi misi dari ketiganya untuk “menjaga alam dan mengurangi limbah plastik yang membahayakan bumi” sedikit banyak mulai tercapai.
Hal tersebut diwujudkan dengan melakukan edukasi ke beberapa elemen masyarakat seperti karang taruna, ibu-ibu PKK, dan teman-teman terdekat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah dari botol plastik. “Dari Krebo itu pula kami beberapa kali diundang untuk memberikan edukasi atau pembelajaran ke beberapa pihak dalam kaitanya dengan pemanfaatan sampah botol plastik menjadi kreasi unik yang bisa dikomersilkan, hasilnya mereka mulai mandiri melakukan pengolahan sampah itu sendiri,” jelas Lita kepada tim liputan bisnisUKM, Selasa (3/9).
Diakui mahasiswi Teknologi Pendidikan UNY tersebut, tujuan awal dirinya dan rekan-rekannya mengembangkan Krebo adalah untuk misi sosial, yakni menyadarkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang botol plastik sembarangan. “Awal mulanya sebenarnya sederhana, kebetulan di kos dan kampus setiap hari banyak sekali sampah botol plastik, dari situ saya mulai berfikir untuk mengkreasinya menjadi menjadi kerajinan daripada diserahkan ke pemulung,” ujar cewek yang kini sibuk dengan skripsi tersebut.
Lita dan tim KreboLampion, boneka, dompet, lampu tidur, dan celengan menjadi kreasi Krebo yang kini mulai dikomersilkan Lita dan teman-temannya. “Kebetulan dari apa yang saya kreasi tersebut banyak teman-teman yang suka, sehingga kami berinisiatif mulai mengenalkan produk kami tersebut melalui media online, hasilnya di luar perkiraan, ternyata banyak masyarakat yang menyukai produk Krebo karena dinilai unik dan memiliki nilai seni tinggi,” lanjutnya. Semenjak itulah Lita dan teman-temannya mulai mengkomersilkan produk Krebo khususnya melalui media internet.
Sampai saat ini, Lita dan teman-temannya sudah memiliki lebih dari 80 item produk kreasi dari sampah botol plastik yang sedikit banyak mulai memberikan tambahan penghasilan bagi mereka. “Untuk konsumen bisa custom order, artinya produk seperti apa yang dikehendaki nanti kita bisa produksi,” jelasnya. Kendati begitu, Lita tidak menampik adanya kendala permodalan dalam pengembangan usahanya tersebut. Ditambah lagi, saat ini ketiganya sedang menjalani serangkaian kegiatan perkuliahan seperti KKN dan skripsi yang membuat fokus pengembangan usaha tersebut sedikit terganggu.

Tim liputan bisnisUKM
Copyright © 2013 Pengusaha Muda Sukses Bersama.