Mengolah Susu Boyolali Menjadi produk keju unggulan
Dikenal sebagai salah satu sentra ternak sapi perah, Kabupaten Boyolali tentunya memiliki potensi susu sapi yang sangat melimpah. Mata pencaharian masyarakat sekitar yang rata-rata berprofesi sebagai peternak sapi perah, menjadikan kapasitas produksi susu sapi di daerah tersebut bisa mencapai angka 110 ton setiap harinya. Kondisi inilah yang kemudian menginspirasi Noviyanto untuk mengolah susu sapi Boyolali menjadi produk keju lokal yang rasanya tak kalah bersaing dengan produk-produk keju internasional.
Mengawali roda bisnisnya pada tahun 2009, lelaki berusia 33 tahun ini sebelumnya terlibat di Lembaga Donor Pemerintah Jerman bernama Deutscher Entwicklungsdient (DED) yang saat itu terjun ke Kabupaten Boyolali untuk memberikan pelatihan bagi peternak sapi mengenai pemanfaatan hasil susu. Noviyanto yang waktu itu berperan sebagai asisten seorang ahli produksi olahan susu dari DED yang bernama Benjamin Siegl, sedikit banyak ikut belajar bagaimana cara mengolah susu menjadi keju. Pengalaman inilah yang kemudian menguatkan tekad Noviyanto untuk merintis pabrik keju lokal di seputaran Kabupaten Boyolali.
Kisah Awal Merintis Usaha
Dengan mengusung Indrakila sebagai nama usahanya, Noviyanto mengumpulkan dana sekitar Rp 500 juta dari 19 orang investor untuk membangun pabrik keju di Dukuh Karangjati, Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tengah. Memanfaatkan sedikitnya 500 liter susu yang dipasok dari para peternak sapi yang tergabung dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) di Boyolali, setiap harinya Noviyanto bisa memproduksi 50 kilogram keju lokal yang rasanya tak kalah lezat dengan citarasa keju buatan pasar internasional.
Lulusan Arsitektur Universitas Muhammadiyah Solo ini memproduksi tiga jenis keju yang terdiri dari keju mozarela, keju keraf, serta keju feta yang sekarang ini telah dipasarkan secara ritel ke beberapa supermarket. Produk ini sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga jangkauan pasar keju buatan Indrakila telah berkembang hingga Pulau Bali, Semarang, Yogyakarta, dan Kota Solo. Dengan dibandrol berkisar antara Rp 85.000-Rp 135.000 per kg, Indrayanto bisa mengantongi omzet minimal Rp 60 juta dalam sebulan.
Dengan membidik para pelaku industri serta ekspatriat yang menyukai keju lokal, Noviyanto berharap agar suatu saat nanti keju lokal bisa lebih diterima masyarakat Indonesia sehingga bisa memajukan perekonomian para peternak sapi perah di Boyolali. Kerjakerasnya dalam meracik resep keju yang pas serta perjuangannya mendapatkan lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kini telah membuahkan hasil manis sehingga Noviyanto menjadi salah satu pengusaha sukses yang berhasil mengolah susu boyolali menjadi produk keju unggulan.
Semoga profil pengusaha sukses yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk segera terjun di dunia usaha.
0 komentar: