Rupiah Melemah Kondisi UKM Indonesia Mulai Ikut Goyah
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pada akhirnya juga turut mempengaruhi keberlangsungan usaha kecil menengah
(UKM) di Indonesia. Meski di satu sisi menguatnya nilai tukar dolar
Amerika Serikat terhadap rupiah memberikan dampak positif terhadap
aktivitas ekspor di negara kita, namun pada kenyataannya pelaku usaha
dihadapkan dengan kondisi melonjaknya sejumlah harga bahan baku di
pasaran sehingga mereka terpaksa menaikan harga jual produknya ke
konsumen.
Bila kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, tidak menutup
kemungkinan bila jumlah permintaan konsumen juga akan ikut berkurang
sehingga banyak pelaku UKM yang akhirnya tidak sanggup menghadapi
kenyataan dan ujungnya gulung tikar.
Hal ini bisa terjadi karena hampir semua jenis UKM di Indonesia masih
banyak yang menggunakan bahan baku impor. Ketergantungan pelaku UKM
terhadap bahan impor menjadi salah satu penyebab mengapa ketika rupiah melemah kondisi UKM Indonesia mulai ikut goyah.
Industri Tahu dan Tempe Mulai Melemah

Kenaikan harga bahan baku tersebut tentunya cukup mempersulit kondisi
pelaku UKM di negara kita, sehingga tidak heran bila beberapa rumah
produksi tahu dan tempe memilih mengurangi jumlah tenaga kerjanya untuk
menutup kekurangan biaya operasional setiap harinya.
Meski sampai hari ini kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat (USD) masih belum menunjukan perbaikan yang signifikan,
namun semoga kedepannya dampak melemahnya nilai rupiah tidak sampai
berlarut-larut sehingga pelaku ukm di negara kita bisa segera bangkit
kembali tanpa harus mengurangi jumlah tenaga kerja yang mereka miliki.
Maju terus UKM Indonesia, cari solusi alternatif yang paling tepat, dan
salam sukses!
0 komentar: